Blinking Hello Kitty Angel Valentine's Day Pumping Heart Lestary: April 2012

4.07.2012

Matrik Ansoff


Kelompok 4 :
Utarti.P 10.0102.0046
Sudarningsih 10.0102.0086
Lestari Handayani 10.0102.0102
Akuntansi Reguler B

Matrik Ansoff
Perusahaan cukup besar yang diatur dalam unit bisnis strategis menghadapi  tantangan untuk mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit. Pada awal 1970-an Boston Consulting Group mengembangkan sebuah model untuk mengelola portofolio unit bisnis yang berbeda (atau lini produk utama). BCG matriks pertumbuhan-pangsa pasar menampilkan berbagai unit bisnis pada grafik tingkat pertumbuhan pasar vs pangsa pasar relatif terhadap pesaing:
Sumber daya yang dialokasikan ke unit-unit bisnis sesuai dengan di mana mereka berada di urutan sebagai berikut:

1.       Cash Cow - sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar besar dalam industri yang matang dan berkembang lambat. Cash Cow ini memerlukan sedikit investasi dan menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk berinvestasi dalam unit bisnis lainnya.
2.       Star - sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar besar dalam industri yang berkembang pesat. Bintang dapat menghasilkan uang, tetapi karena pasar ini berkembang pesat, mereka membutuhkan investasi untuk mempertahankan pasar mereka. Jika berhasil, seorang Star akan menjadi Cash Cow ketika industri menjadi matang.
3.       Question Mark (or Problem Child) - sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil di pasar dengan pertumbuhan tinggi. Unit bisnis ini membutuhkan sumber daya untuk mengembangkan pangsa pasar, tapi apakah mereka akan berhasil dan menjadi Star tidak diketahui.
4.       Dog - sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil dalam industri yang sudah matang. Dog mungkin tidak memerlukan uang tunai, namun ikatan modal yang bisa lebih baik dikerahkan di tempat lain. Jika Dog tidak memiliki tujuan strategis lainnya, maka harus dilikuidasi jika ada prospek untuk memperoleh pangsa pasar.
Alternatif untuk menggambarkan strategi pertumbuhan perusahaan, Igor Ansoff mempresentasikan sebuah matriks yang berfokus pada perusahaan saat ini dan produk dan pasar potensial (pelanggan). Dengan mempertimbangkan cara untuk tumbuh melalui produk yang ada dan produk baru, dan di pasar-pasar yang ada dan pasar baru, ada empat kemungkinan kombinasi produk-pasar. Ansoff’s matriks menyediakan empat strategi pertumbuhan yang berbeda:
1.       Penetrasi pasar – perusahaan berusaha untuk mencapai pertumbuhan dengan produk yang ada dalam segmen pasar saat ini, yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar.
2.       Pengembangan pasar – perusahaan berupaya dengan menargetkan pertumbuhan produk-produk yang sudah ada ke segmen pasar baru.
3.       Pengembangan Produk – perusahaan mengembangkan produk baru yang ditargetkan ke segmen pasar yang ada.
4.       Diversifikasi – perusahaan tumbuh dengan diversifikasi ke bisnis-bisnis baru dengan mengembangkan produk baru untuk pasar baru.
Memilih Strategi Pertumbuhan Pasar – Produk.
Strategi penetrasi pasar adalah yang paling berisiko karena memanfaatkan banyak sumber daya dan kemampuan perusahaan. Dalam pasar yang berkembang, hanya mempertahankan pangsa pasar akan menghasilkan pertumbuhan, dan mungkin ada peluang untuk meningkatkan pangsa pasar jika pesaing mencapai batas kapasitas. Namun, penetrasi pasar ada batasnya, dan sekali pendekatan pasar jenuh strategi lain harus dikejar jika perusahaan ingin terus tumbuh.
Pilihan pengembangan pasar termasuk mengejar segmen pasar tambahan atau wilayah geografis. Pengembangan pasar baru untuk produk tersebut mungkin merupakan strategi yang baik jika kompetensi dasar – core competence perusahaan lebih terkait dengan produk tertentu daripada pengalamannya dengan segmen pasar tertentu. Karena perusahaan melakukan ekspansi ke pasar baru, strategi pengembangan pasar biasanya memiliki resiko lebih besar daripada strategi penetrasi pasar.
Sebuah strategi pengembangan produk mungkin sesuai jika kekuatan perusahaan yang terkait dengan pelanggan tertentu daripada produk tertentu itu sendiri. Dalam situasi ini, mereka dapat memanfaatkan kekuatan dengan mengembangkan produk baru yang ditargetkan untuk para pelanggan yang sudah ada. Serupa dengan kasus pembangunan pasar baru, pengembangan produk baru membawa resiko lebih besar daripada sekadar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar.
Diversifikasi adalah yang paling berisiko dari empat strategi pertumbuhan karena memerlukan kedua produk dan pengembangan pasar dan mungkin di luar kompetensi dasar perusahaan. Bahkan, ini kuadran dari matriks telah diacu oleh mereka sebagai “sel bunuh diri”. Namun, diversifikasi mungkin pilihan yang masuk akal jika risiko tinggi dikompensasi oleh kemungkinan tingkat return yang tinggi. Keuntungan lain dari diversifikasi termasuk potensi untuk mendapatkan pijakan pada industri yang menarik dan pengurangan risiko portofolio bisnis keseluruhan.
»»  READMORE...

Riset Pemasaran


Riset Pemasaran
Marlina K,MM




Disusun oleh :
Utarti p (10.0102.0046)
 Sudarningsih  (10.0102.0086)
 Lestari Handayani (10.0102.0102)
Akuntansi Reguler B

Universitas Muhammadiyah Magelang
Tahun 2011/2012
PENDAHULUAN
Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya itu ditujukan untuk untuk masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.
Berkenaan dengan definisi yang luas mengenai riset pemasaran, American Marketing Association (AMA) memberikan definisi resmi mengenai riset pemasaran pada tahun 1987 sebagai “fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Riset pemasaran menentukan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan tersebut; merancang metode untuk pengumpulan informasi; mengelola dan mengimplementasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasil-hasil yang diperoleh; dan mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya”.
Maksud tindakan yang sistematis seperti yang dijelaskan di atas adalah suatu tindakan yang dilakukan secara teratur dan konsisten didasarkan atas kegiatan-kegiatan yang ilmiah serta dapat dibuktikan kebenarannya. Untuk kegiatan riset pemasaran, kegiatan yang sistematis tersebut meliputi berbagai  kegiatan, mulai dari; perumusan masalah, penentuan desain riset, perancangan metode pengumpulan data, perancangan sampel dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data serta penyusunan laporan riset.






ISI

A.  Definisi Riset Pemasaran
Identifikasi yang sistematik dan obyektif dalam mengumpulkan, mengkoleksi, menganalisis dan memutuskan berdasarkan suatu informasi untuk tujuan mengembangkan pembuatan keputusan dalam hubungannya dengan identifikasi dan penyelesaian masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan uyang ada dalam pemasaran
Fungsi  untuk menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan pihak pemasar melalui informasi-informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan kesempatan-kesempatan dalam pemasaran dan masalah-masalahnya : dicari, diperbaiki, kemudian mengevaluasi aksi-aksi pemasaran sebagai suatu proses.
B.  PERAN RISET BAGI MANAJEMEN
Seorang Manajemen bertugas sebagai pengambil keputusan dan dalam pemecahan masalah yang harus melakukan 6 langkah yaitu:
1.    Mendefinisikan masalah
Manajer perlu mendefinisikan dan memperjelas masalah-masalah pokok dari faktor-faktor sebab-akibat yang beroperasi di dalam situasi keputusan.Bukan tugas yang ringan untuk mengidentifikasi variable-variabel pokok mana yang menjadi sebab timbulnya satu permasalahan dan mengapa yang perlu di perbaiki. Dalam situasi seperti ini, persaonil dnteknik riset pemasaran memaikan oeranan yang penting.
2.    Analisis sebab akibat
Peluang dan permasalahan pemasaran yang unik ini timbul dari dimanika factor-faktor situasional dan atau penerapan program pemasrsaran. Pengukuran presentasi program sering kali memberi tanda bahwa sebuah permasalahan pemasaran timbul, sedangkan aktifitas memantau akan memberi tanda bukan hanya permasalah pemasaran tetapi juga peluang dalam pasar yang timbul.
3.    Identifikasi solusi yang memungkinkan
Dalam pemasaran,pelaksanaann tindakan meliputi pengidentifikasian pelbagai kombinasi dari variabel-variabel  quo “atau” tidak melakukan sesuatu yang baru,”merupakan tindakan-tindakan yang hanya menandakan adanya suatu perubahan dalam aktivitas pemasaran.
4.    Memilih solusi terbaik
Supaya keputusan efektif,palinh sedikit harus ada dua alternative tindakan yang di identifikasi.Dari keduanya dipilih salah satu yang bias mencapai sasaran manajemen paling maksimal riset pemasaran merupakan perangkat yang berguna untuk mengevaluasi berbagai alternative arah tindakan yang di ambil .
5.    Menyusun rencana tindakan
Riset pemasran merupakan perangkat yang berguna untuk mengevalusai berbagai alternative arah tindakan yang diambil.Sering kali keputusan non-rutin mengandung resiko serta ketidak pastian yang cukup besar.Untuk mengurangi factor resiko dan ketidak pastian dalam seleksi berbagai tinadakan ,manajer bias mendaya gunakan informasi yang di peroleh melalui riset pemasaran.
6.    Mengimplementasi dan mengevaluasi
Riset pemasaran menyediakan sarana dan perangkat untuk memantau efektifitas tindkan yang terpilih dan variable-variabel sitiasional yang bias mempengaruhi presentasi suatu program.
Untuk itu diperlukan suatu riset dalam menganalisis sebab-sebab potensial,disinilah peran riset pasar
C. SIKAP DAN ETIKA RISET

Etika , Norma atau standar perilaku yang memandu pilihan moral mengenai hubungan kita dengan orang lain, Etika penelitian ini berkaitan erat dengan hak-hak dari berbagai pihak seperti masyarakat, subjek, klien, dan peneliti
1.    Sikap Positif (tetap berkonstribusi)
2.    Sikap Bertanya (untuk mengetahui  sesuatu)
3.    Sikap Sangsi (sikap tidak langsung menerima hal-hal yang dirasa masih meragukan)

Aspek moral dan etika dalam berbisnis, khususnya pada yang berlandaskan analisis ilmiah bias saja dijungkirbalikan oleh mereka yang berfikiran sempit dan pendek, sehingga tidak obyektif. Hasilnya menjadi sebuah bom waktu yang setiap saat bias meledak dan menghancurkan tidak hanya orang-orang  yang terkait dalam bisnis itu, tetapi secara marko ekomoni akan melemahkan ekomoni nasional dan membuat masyarakat luas menjadi menderita .

            Jadi etika riset seharusnya tidak hanya disadari dan diketahui,tetapi harus menyentuh juga tahap action.
            Sebagaimana aspek-aspek lain dalam bisnis,riset pun mengharapkan perilaku etis dari para pelakunya yang mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan dengan orang lain agardipastikan bahwa tak seorang pun dirugikan.

D. 5MASALAH UTAMA YANG HARUS DIRUMUSKAN DALAM RISET PASAR

1.    Riset harus mengikuti metode ilmiah agar hasilnya ilmiah
2.    Riset ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan riset tidak boleh menyimpang kemana-mana
3.    Pemahaman atas seberapa luas pahaman dan kajian yang akan dilaksanakan
4.    Riset harus disesuaikan dengan sumberdaya yang ada (SDM, waktu, biaya, teori dan alat yang mendukung)
5.    Riset harus mempertimbangkan resiko kegagalan dan penyimpangan yang dapat terjadi.

E.    TAHAPAN RISET BISNIS

1.    Mendefinisikan masalah (termasuk diskusi dg pembuat keputusan, analisis data sekunder, mendefinisikan masalah dari riset-riset kualitatif)
2.    Mengembangkan pendekatan ada masalah (memformulasikannya pada kerangka kerja yang lebih obyektif, menyiapkan model-model analisis, pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis, serta faktor-faktor yang terlibat)
3.    Mendesain formulasi riset, yaitu menganalisis data sekundet, melakukan riset kualitatif, merancang riset dengan metode kuantitatif (survai, observasi, dan eksperimen), mendefinisikan informasi-informasi yang diperlukan, membuat ukuran skala data, mendesain kuisioner, mendesaian sampling dan ukuran sample, merancang analisis data)
4.    Mengumpulkan data
Dalam mempersiapkan bentuk pengumpulan data,peneliti harus membentuk suatu jaringan penghubung efektif antara kebutuhan nformasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan atau observasi yang akan dicatat .keberhasilan riset tergantung pada krestifitas dan ketrampilan peneliti membentuk jaringan penghubung ini. Tugas ini tunggal merupakan tanggung jawab peneliti. 
5.    Menyiapkan data dan analisisnya (editing, coding, penyimpanan, dan verifikasi data, serta pengolahan dan analisis data).
Memberi sandi mencakup kegiatan menetapakan kategori respon atau kelompok respon berdasarkan bilangan atau angka. Dengan angka, kategori data lebih mudah dikelola dan siap diolah dengan tabulasi atau analisis data computer.
6.    Menyiapkan laporan dan presentasinya
Hasil riset biasanya disajikan kepada manajer dalam bentuk tertulis atau lesan. Sabaiknya penyajian dilakukan sacara sederhana dan disesuaikan sesuai informasi dari situasi keputusan, “laporan merupakan indicator utama keberhasilan suatu riset, tanpa memperdulikan bagimana sempurnanya pelaksanaan langkah-langkah riset sebelumnya.

F.                Riset Pasar merupakan sebuah industri yang sedang berkembang sepuluh tahun terakhir, belanja (biaya) untuk riset pasar sudah lebih dari dua kali dari tahun-tahun

Riset pasar tidak hanya dikerjakan oleh industri-industri/perusahaan besar namun juga oleh:
1. Instansi-instansi
2. Sekolah
3. Manager
4. Perusahaan-perusahaan semacam bank, penerbangan, dsb
G.   PEMASOK INFORMASI DAN JASA UNTUK RISET PEMASARAN
Pemasok internal: berada pada departemen marketing research dalam sebuah perusahaan, central 1 bagian dalam sebuah perusahaan, desentral terdapat dalam beberapa divisi, misalnya div.produk, customer, wilayah geografis, pembagiannya tergantung kebutuhan
Pemasok eksternal: perusahaan luar yang disewa untuk memasok data marketing research yang terdiri dari full services dan limited services.
Proses pemilihan sampel meliputi:
Ø  Penentuan Populasi: Pemilihan suatu keompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan.
Ø  Penentuan Unit Pemilihan Sampel: kelompok elemen.
Ø  Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel: daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel.
Ø  Penentuan Desain Sampel: metode untuk memilih sampel dari populasi yang ada
Ø  Penentuan Jumlah Sampel
Ø  Pemilihan Sampel

H. SAMPEL PROBABILITAS
Dalam sampel probabilitas, masing-masing anggota populasi mempunyai kesempatan yang besar untuk dimasukkan dalam sampel
Kesempatan masing-masing anggota populasi untuk dimasukkan dalam sampel mungkin tidak sama, tetapi setiap orang mempunyai probabilitas yang diketahui untuk dimasukkan.
Setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih:
Ø  Sampel random sederhana (Simple Random Sampling)
Ø  Sampel Sistematis (Systematic Sampling)
Ø  Sampel Stratifikasi (Stratified Sampling)
Ø  Sampel Kluster (Cluster Sampling)
Ø  Sampel daerah Multitahap (Multistage Area Sampling)

I.   SAMPEL NON PROBABILITAS
Dengan sampel nonprobabilitas, tidak ada cara untuk mengestimasi probabilitas bahwa setiap unsur populasi akan dimasukkan ke dalam sampel
Jadi, tidak ada cara untuk menjamin bahwa sampel itu mewakili populasi
Contohnya :
1.Meminta kerelaan orang-orang untuk menguji produk
2.Meminta pendapat orang-orang di perbelanjaan
3.Mendayagunakan para mahasiswa untuk melakukan eksperimen
4.Melalukan wawancara langsung di depan kamera televisi

J. SAMPEL KUOTA
Teknik sampling kuota berusaha memastikan bahwa sampel mewakili populasi dengan memilih unsur-unsur sampel sedemikian rupa sehingga proporsi unsur-unsur sampel memiliki karakteristik tertentu, yang kira-kira sama dengan proporsi unsur-unsur yang memiliki karakteristik serupa dalam populasi
Ini dilakukan dengan mengenakan kuota kepada masing-masing pekerja lapangan yang menentukan karakteristik orang-orang yang akan dihubungi oleh pewawancara.














DAFTAR PUSTAKA
Kinnear C.Thomas,dkk.1997.Riset Pemasaran.Jakarta.Penerbit Erlangga.
Umar,Husein.2002.Metode Riset Bisnis Paduan Mahasiswa untuk Melaksanakan Riset Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan Akuntansi.Jakarta.Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
»»  READMORE...