Ternyata Air Mata Bisa Membunuh Bakteri - Masih seputar air Mata, jika kemarin telah kami posting artikel
Manfaat Menagis Bagi Kesehatan kali ini masih bicara masalah seputar air mata, ini akan sangat bermanfaat apabila anda sering menangis seperti bayi kali.
Sering menangis bukan berarti harus dii bilang cengeng akan tetapi faktor spikologis yang yang sangat berperan dalam hal ini.
Menagis bukan hanya menjadi sejata
Paling Super Ampuh
bagi wanita dan balita untuk menaklukan hati sang suami juga sang ibu
untuk menuruti permintaan si penangis, akan tetapi lebih jauh dari itu
tenyata air mata sang penangis menurut penelitian bisa membunuh bakteri.
Air mata yang tumpah dari sela-sela mata bukan berarti menunjukan
jika seseorang mengalami kesedihan tidak jarang saat bahagiapun bayak
yang meraung-raung menagis seperti sirine mobil pemadaman lewat
menumpahkan air mata sebagai tanda pelampiasan ungkapan batin seseorang
terhadap sesuatu hal yang ia rasakan.
Lantas apa hubungan air mata dengan baktri ? benarkah airmata bisa membunuh bakteri ?
Nah sekarang coba simak penjelasan dari beberapa profesor berikut.
Menurut penelitian terbaru menunjukkan zat bernama
lysozymes yang ada dalam air mata berfungsi untuk menghancurkan bakteri-bakteri berbahaya.
Lysozymes ini protein berbentuk seperti rahang yang
menempel ke dinding sel bakteri dan mengunyah bakteri-bakteri tersebut
sampai hancur lebur.
Di katakan oleh Gregory Weiss, yang merupakan ahli biologi molekuler
dan profesor kimia di University of California Irvine, menyebutkan Enzim
tersebut menggapai dinding sel bakteri dan tidak melepaskannya,
kemudian mulai mengunyah bakteri itu. Pada dasarnya, protein tersebut
bergerak menggunting dinding bakteri.
Jadi menurut Pemenang Nobel Alexander Fleming pertama kali menemukan
protein-protein antiseptik ini dalam air mata sekitar satu abad lalu.
Sementara para ilmuwan telah mengetahui protein itu memakan dinding sel
lawannya, mereka tidak yakin persis bagaimana proses tersebut bekerja.
Misalnya, apakah protein melompat dan menggigit, kemudian melompat lagi?
Sebuah tim yang dipimpin oleh Weiss dan Philip Collins, profesor
fisika dan astronomi di University of California Irvine, menciptakan
sebuah transistor kecil untuk menjawab pertanyaan itu. Mereka
menempelkan lysozymes ke sebuah nanotube karbon yang dilekatkan pada
sirkuit elektronik. Ketika listrik dikirim melaluinya, nanotube
membentuk mikrofon amat kecil (sekira 100 ribu kali lebih kecil dari
rambut manusia) yang dapat mendengarkan suara protein ketika mengunyah.
Mereka menemukan dua rahasia protein tersebut, “Seiring mereka
bergerak di sepanjang permukaan bakteri, protein itu menggigit dan
mereka gigitan tersebut beriringan dengan gerakannya,” kata Weiss.
“Dan hasil setiap gigitan menghasilkan sebuah lubang kecil baru, dan
akhirnya Anda mendapatkan luka besar, kemudian bakteri itu meledak,”
tandasnya.
Apabila anda ingin jauh dari bakteri maka sering-seringlah menangis,
dan kelurkanlah air mata sebanyak banyaknya jika di tempat anda
kesulitan air bersih bisa sekalian untuk dimanfaatkan mandi dan mencuci,
hee he he …